Pengantar Kewirausahaan
sejarah
Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode:
Periode awal Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%.
Abad pertengahan Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang arsitektural.
Abad 17 Di abad 17, seorang ekonom, Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko.
Abad 18 Berlanjut di abad ke 18, seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu.
Abad 19 Sedangkan di abad ke 19 dan 20, wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan pertambahan nilai personal.
Abad 20 Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang
Pengertian kewiraUsahaan
Kata "wiraswasta" berasal dari Wira yang berarti utama, gagah,berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu, baik dalam semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul, dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Secara harfia wirausaha dari ta wira = berani dan usaha = daya upayah, jadi wirausaha adalah Kewirausahaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya atau dengan kata lain kewirausahaan Orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang cepat dalam memastikan kesuksesan.
Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997)
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
Pengembangan teknologi baru (developing new technology)
Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)
Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or services)
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more goods and services with fewer resources)
Wirausahawan (entrepreneur) didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.
Menurut Peter F Drucker (MPU Manjemen) (Kasmir,2006) Kewirausahaan adalah orang yang mampu membaca dan menciptakan peluang disetiap perubahan.
Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai proses penerapan kreativitas dan inovasi dlam memecakan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)
S. Wijandi (1988). Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.
Adalah Echauz berpendapat bahwa Enterpreneur yang berhasil memulai dengan sebuah mimpi, kemudian direncanakan dengan pemikiran yang matang yang selanjutnya merealisasikan mimpi itu. Istilah kewirausahaan sangat spesifik berkaitan dengan sikap mental dalam melihat peluang usaha yang tak dilihat orang lain, berwawasan luas walaupun penuh resiko dan selalu menguntungkan (melaba).
Pada dasarnya wirausaha adalah suatu kemampuan dalam menciptakan kebgiatan usaha.
Karakteristik Kewirausahaan
Seorang wirausaha penting mempunyai visi dan misi di lini usahanya. Hal ini merupakan kekuatan atau daya ampuh baik dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, personality, pengarahan, koordinasi, pelaporan, efisiensi (dana). Berarti ada suatu sinergi dalam usaha karakteristik kewirausahaan.
a. Cita - cita untuk maju
Visi dan Misi yang menunjukkan sikap pribadi yang optimis dalam melihat suatu peluang yang berorientasi secara stratejik dalam meraih visi dan misi dengan daya kemampuan yang kuat, yaitu :
- Berani menentukan resiko dalam meraih sukses
- Berfikir positif
b. Percaya Diri
Dorongan dari dalam diri sendiri tanpa menghiraukan pengaruh luar yang subyektif. Orientasi tertuju keluar, fikiran, perasaan serta tindakan obyektif.. Yakin akan kemampuan, kecerdasan, keahlian yang dimiliki, selalu membangkitkan optimisme dalam mencari jalan keluar pada dampak hambatan yang bervariasi.
c. Kuat dan Tahan Mental
Dalam interaksi usaha, lingkungan merupakan gelombang yang harus tahan banting. Katakan ada dua system ombak lingkungan yaitu longitudingal dan transversal. Seorang wirausahawan sebaai sebuah bentuk konstruksi kapal mampu berhadapan dengan kedua ombak itu. Dimana untuk menikmati keberhasilan dalam usaha terbentang hambatan dan godaan. Normalnya wirausahawan secara luhur bertakwa kepada Tuhan.
d. Naluri dan intuisi yang tajam
Wirausahawan adalah figur, innovator bukan plagiator, figure pemimpin bukan pengekor. Ketajaman naluri dan intuisi selalu berproses sebagai latihan dan pengalaman sehingga selalu terbuka peluang bisnis.
Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Kewirausahaan
a. Jenis Usaha
Wirausahawan membuat daftar prioritas jenis usaha dilihat dari kebutuhan pasar, kemampuan, keahlian, finansial atau modal dasar, kesempatan dan dampak lainnya.
b. Tempat dan Lokasi
Strategis dalam arti tidak mengganggu lingkungan, dekat dengan bahan baku produksi, kelancaran transportasi, dekat dengan pusat ekonomi, pusat pendidikan, pemukiman pariwisata, transportasi laut, sungai, danau dan udara.
c. Prospek Pasar dan Persaingan
Ketajaman memproyeksi prospek pasar biasanya berkaitan dengan harga jual yang ditentukan oleh sumber pasar.
d.Faktor Jumlah Penduduk
Penduduk ditentukan oleh berapa besar populasi penduduk dengan rata-rata jumlah laki-laki dan perempuan, Jumlah PNS, jumlah pegawai swasta, jumlah petani, jumlah siswa dan mahasiswa.
e. Aspek Teknologis
Berkaitan dengan perkembangan IPTEK, apakah pilihan terhadap Teknologi tepat guna, teknologi modern maupun tradisional kaitannya dengan kelengkapan peralatan, kemampuan SDM dalam menciptakan suatu barang.
f. Aspek Perijinan dan Administrasi
Hal ini berkaitan dengan pengembangan masa depan usaha.
g. Inovasi dan Kreatifitas Tinggi
Inovasi yaitu implementasi dari kreatifitas yang berdampak pada pendapatan suatu perusahaan dan terus dikembangkan walaupun pengaruh kompetitif.
Ciri-ciri wirausahawan handal (hartati)
Pertama, percaya diri dan mandiri yang tinggi untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui usaha yang dilaksanakannya.
Kedua, mau dan mampu mencari dan menangkap peluang yang menguntungkan dan memanfaatkannya peluang tersebut.
Ketiga, mau dan mampu bekerja keras dan tekun untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih tepat dan effisien.
Keempat, mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak, terutama kepada pembeli.
Kelima, menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
Keenam, mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginnya.
Ketujuh, mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan denagn memanfaatkan dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship) serta melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
Kedelapan, berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan dgn perusahaan.
Ciri-ciri wirausahawan handal (Kasmir)
Satu memiliki visi dan tujuan yang jelas
Dua inisiatif dan propokatif.
Tiga berani mengambil risiko
Empat beorentasi pada prestasi
Lima kerja keras
Tidak ada komentar:
Posting Komentar