Jumat, 19 Juni 2009

Sekedar Kata

/*Hati*/
Dalam raga ada hati, dan dalam hati ada satu ruang tak bernama. di tangganmu terngengam kunci pintunya. ruang itu mungil, isinya lebih halus dari serat sutra, berkata-kata yang hanya dimengerti oleh bahasa nurani. begitu lemahnya ia berbisik, sampai kadang-kadang engkau tak terusik. hanya kehadirabya yang terus terasa dan bila terjadi sesuatu dengannya, duniamu runtuh bagai pelangi yang meluruh usai gerimis. dirung kecil itu, ada teras untuk tamu. hanya engkau yang berhak ada dalam inti hatimu sendiri.

/*sebentuk kasih*/
logikaku telah terhenti ...
untuk mencari sebentuk kasih
yang terukir bukan dengan tinta
melainkan abtrak rasa yang ku pilih...

jika tak kutemukan dirimu disini
kan kubiarkan mendung menyelimuti hati
dengan pengharapan...
yang takkan terhenti............

kan kuluapkan cinta sejati
pada hari yang telah pasti...
dimana engkau nyata bagiku..
dan diriku nyata bagimu....

/* .....*/

Aku tak dapat melihat semua kekurangan
orang yang kukasihi dan tidak pula sebagianya
jika aku memang menyukainya
pandangan puas terhadap semua kekurangan
yang ada adalah pandangan sakit
tetapi pandangan kebencian
akan memperlihatkan semua keburukan yang ada

/* .....*/
Semula hanya main-main
kemudian menjadi cinta beneran
setelah cinta menjadi taktertahankan,
dia melihat riak air yang dikiranya gelombang biasa
tetapi setelah masuk kedalamnya ia tengelam
dia berupaya membebaskan diri dari dosanya
namun tidak mampu karea tidak tertahan lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar